Sejenak menerawang ke awang-awang
Sembari memerpanjang hela nafas
Perlahan memadamkan panca indra
Dan dimulailah perjalanan penuh tantangan
Terhamparlah samudera tak bertepi
Penuh jejak derap-derap imaji
Yang berkibar menari melambai
Seakan menyalib segenap nurani
Bulir-Bulir peluh membuat lidah kelu
Dalam keadaan yang serba kaku,
Ingin rasa untuk sesegera mungkin berjibaku
Dengan sang pengganggu kalbu
Dan hingga pada akhirnya
Gelagat jiwa raga kian terbata
Asa tak lagi berkuasa
Panji putih angkat bicara