Jumat, 22 Juli 2011

SeMar

Semar....
Yapp, tidak salah lagi, pada kesempatan yg berbahagia ini saya akan membahas tentang semar. Semar yg akan saya bahas kali ini  bukan semar dalam tokoh pewayangan. Untuk lebih jelas dan untuk lebih mempersingkat waktu,, mari segera saja menuju ke alam imajinasi masing-masing.

Semar merupakan sebuah singkatan dari mesam-mesem ning kamar, atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia secara benar dan terperinci menurut EYD ( Ejaan Yg telah Disempurnakan ) & TTJJ ( Terjemahan yg Tidak Jelas Juntrungannya ) memiliki arti senyum sendirian di kamar. Istilah tersebut sedang marak diperbincangkan oleh sebuah forum yg berisikan segerombol pemuda tanggung yg sring mengadakan seminar di sebuah pendopo beratap biru dan beralas coklat. Kalimat mesam-mesem ning kamar biasanya di gelontorkan kepada seseorang yg sedang senyum sendirian sembari melihat, meraba, mengusap, menerawang dan membelai handphone mereka. Walaupun sedang ngopi bareng, di lapangan, di lampu merah atau dimanapun, rasa-rasanya kalimat tersebut pas betul untuk disandangkan kepada yg bersangkutan. Mungkin kalimat tersebut memiliki nilai magis tinggi yg sulit untuk dicerna otak manusia... Aassseeekk...

Bila ditinjau dari segi sejarah, kalimat tersebut pertama kali didengungkan dan pertama kali berdengung di telinga saya pada saat saya sedang mencari beberapa suap nasi untuk menenangkan koloni cacing terbang yg sedang kisruh di dalam perut saya. Ketika itu saya bersama sahabat saya yg bagai kepompong sedang singgah di sebuah tempat milik seorang penjaja makanan dan minuman, lalu kamipun makan dan minum juga di sana. Setelah makan kami sejenak menghela nafas sembari menunggu kekisruhan yg disebabkan oleh para koloni cacing sedikit mereda. Pada saat itu kamipun iseng-iseng ngobrol dengan penjaja makanan tersebut. Dari obrolan yg timbul antara saya, sahabat saya yg bagai kepompong dan penjaja makanan tersebut, banyak kalimat yg bernada humor, tapi sungguh inspiratif dan memiliki nilai filosofi yg tinggi betul, sampai saya tidak sanggup meraihnya. Salah satunya ya kalimat mesam-mesem ning kamar seperti yg sudah saya jelaskan di atas. Sebenarnya masih banyak lagi kalimat-kalimat wejangan yg diberikan oleh penjaja makanan kepada kami, tapi maap-maap nih, berhubung yg saya ingat cuma semar, jadi hanya itu saja yg bisa saya bahas. Ha Ha Ha Ha. Maklum, faktor usia, smakin hari semakin bertambah usia, semakin banyak yg lupa semakin sedikit yg di ingat.


Heeemmmm..
Saya rasa sampai di sini doeloe pembahasan saya tentang semar,ini saya punya mata sedang tidak bersahabat, ngantuk beerraaaddt.
Itulah cerita saya ttg semar. Bagaimana dengan cerita semar anda ?
Hidup SeMar !!!!!!
AWESOME.


Wasalam.

Rabu, 20 Juli 2011

Monolog

Assalamuaikum. .

Sepetik kalimat pembuka jalan menuju bahtera yg harmonis.

Save our survive!!





Support !!! Rrrrraaaawrrr ......

wassalamualaikum.